Roma finale sudah berlalu beberapa hari lalu. Tapi euforia kemenangan Barcelona masih dapat dirasakan di Catalan. Ya bagaimana publik Catalan tidak berpesta, selain menjuarai Champion yang ke 3, Barcelona pun menjadi klub Spanyol pertama yang meraih treble dalam satu musim. Seperti yang kita tahu selain menjuarai Liga champion, Barca juga menjadi kampium di La Liga dan Piala Raja.
Final Impian, ya banyak orang yang mengatakan pertandingan final Champion kemarin merupakan final impian. Tapi tidak bagi saya dan jutaan fans United lainnya. Skor akhir 2 - 0 terasa sangat menyakitkan bagi Saya dan mungkin juga bagi fans United lainnya.
Tapi mau bilang apa lagi terbukti "total football' klub asuhan Pep Guardiola terbukti lebih ampuh dibanding racikan Fergie. "Twin tower" United yang merupakan tembok kokoh United di lini belakang tidak dapat berbuat banyak menghadapi trisula Barcelona yang bermain apik.
Apalagi duet Iniesta dan Xavi juga lebih mendominasi lini tengah. Kehilangan Fletcher membuat Carrick tidak dapat bermain optimal. Anderson yang diharapkan dapat sebagai "penyambung" antar lini juga tidak dapat berbuat banyak.
Kehadiran 2 pemain senior United pun juga kurang terlihat fungsinya. Apalagi Scholes masuk saat sudah tertinggal 2 gol.
Tapi dipihak Barcelona, lini belakang yang banyak dianggap sebagai titik kelemahan malah tampil kompak.
Kehilangan Dani Alves dapat ditutupi dengan sempurna oleh Puyol. Dan juga kehadiran Sylvinho, pemain berumur 35 tahun yang dianggap akan sulit menghadapi kecepatan Park Ji sung ternyata juga bermain cemerlang. Lini tengah dan depan pun bermain dengan sangat baik. Kemampuan kolektivitas maupun individual pemain Barcelona juga sangat baik. Jadi cukup wajar jika mereka keluar sebagai pemenangnya.
Fantastisnya permainan Barcelona musim ini tidak lepas dari sosok Pep Guardiola. Direkrut dari team junior Barcelona, Pep langsung membungkam mulut orang orang yang awalnya sempat meragukan kemampuannya.Keputusannya yang "membuang' Ronaldinho serta Deco ternyata juga tepat. Ia lebih memilih Iniesta yang sebelumnya hanya menjadi penghuni bangku cadangan. Sehingga kita dapat melihat peran sentral Iniesta di lini tengah Barcelona.
Selain pandai melihat bakat pemain, terbukti walau jam terbang dalam melatih masih dangkal tapi Ia dapat mengalahkan para seniornya yang lebih sangat berpengalaman seperti Fergie dan Hiddink.
Well, walaupun saya adalah fans berat United tapi saya salut dengan permainan Messi cs.
Terlebih kepada Pep Guardiola.
Salut!!!!
Final Impian, ya banyak orang yang mengatakan pertandingan final Champion kemarin merupakan final impian. Tapi tidak bagi saya dan jutaan fans United lainnya. Skor akhir 2 - 0 terasa sangat menyakitkan bagi Saya dan mungkin juga bagi fans United lainnya.
Tapi mau bilang apa lagi terbukti "total football' klub asuhan Pep Guardiola terbukti lebih ampuh dibanding racikan Fergie. "Twin tower" United yang merupakan tembok kokoh United di lini belakang tidak dapat berbuat banyak menghadapi trisula Barcelona yang bermain apik.
Apalagi duet Iniesta dan Xavi juga lebih mendominasi lini tengah. Kehilangan Fletcher membuat Carrick tidak dapat bermain optimal. Anderson yang diharapkan dapat sebagai "penyambung" antar lini juga tidak dapat berbuat banyak.
Kehadiran 2 pemain senior United pun juga kurang terlihat fungsinya. Apalagi Scholes masuk saat sudah tertinggal 2 gol.
Tapi dipihak Barcelona, lini belakang yang banyak dianggap sebagai titik kelemahan malah tampil kompak.
Kehilangan Dani Alves dapat ditutupi dengan sempurna oleh Puyol. Dan juga kehadiran Sylvinho, pemain berumur 35 tahun yang dianggap akan sulit menghadapi kecepatan Park Ji sung ternyata juga bermain cemerlang. Lini tengah dan depan pun bermain dengan sangat baik. Kemampuan kolektivitas maupun individual pemain Barcelona juga sangat baik. Jadi cukup wajar jika mereka keluar sebagai pemenangnya.
Fantastisnya permainan Barcelona musim ini tidak lepas dari sosok Pep Guardiola. Direkrut dari team junior Barcelona, Pep langsung membungkam mulut orang orang yang awalnya sempat meragukan kemampuannya.Keputusannya yang "membuang' Ronaldinho serta Deco ternyata juga tepat. Ia lebih memilih Iniesta yang sebelumnya hanya menjadi penghuni bangku cadangan. Sehingga kita dapat melihat peran sentral Iniesta di lini tengah Barcelona.
Selain pandai melihat bakat pemain, terbukti walau jam terbang dalam melatih masih dangkal tapi Ia dapat mengalahkan para seniornya yang lebih sangat berpengalaman seperti Fergie dan Hiddink.
Well, walaupun saya adalah fans berat United tapi saya salut dengan permainan Messi cs.
Terlebih kepada Pep Guardiola.
Salut!!!!